Wednesday, November 2, 2011

Takabur

Bismillah... semoga Allah selalu menjaga lisanku, tulisanku dari segala godaan duniawi. Semoga dapat diambil manfaatnya, dijadikan bahan pemikiran dan jika masih ada kurangnya, namanya manusia tidak ada yang sempurna.



Keingetan janji mau nulis tentang cerita takabur..

Begini lho ceritanya...

Kadang kita suka lupa, siapapun dan sangat manusiawi sebetulnya, bisa saja kena kesemua orang juga saya tentunya.
Hanya kali ini *curangnya* yang saya ceritakan tuh adalah yang sering didengar dimana mana....

Ketika sepasang kekasih, yang baru saja menikah, lalu kita suka lihat sedikit keanehan, maka ada yang nyeletuk, eh hati2 lho suamimu itu, jangan di los ajah...
jawabnya enteng : whaaa kalau suamiku seh , aku dah tau luar dalam, gak mungkin lah..

siapa brani jamin kita tau 100% luar dalam ? dibelakang kita siapa tau dan.... dalam hati tentunya siapa yang tahu, tentu hanya between dia dengan Allah tentunya.
Tidak seorang manusiapun yang tau hati manusia lainnya, hanya Allah yang tau..
Makanya jangan suka takabur begitu...
Hati hati itu gak ada salahnya meski jangan terus jadi parno..
Waspada itu juga perlu. Menjaga kesehatan tentunya, terutama kesehatan hubungan dalam pernikahan.

Karena sekali ajah ada yang ganjil biasanya jadi duri dalam pernikahan itu sendiri, bisa jadi duri yang kecil bisa juga duri yang besar tergantung masalahnya atau kita memandang.
Peribahasa yang bagus adalah : bak paku yang menancap pada papan, meski sudah didempul tetep saja bekasnya nampak.
Makanya itu kalau belum terjadi sesuatu , jangan takabur, jangan lengah, soale anak kembar ajah beda apalagi pasutri, pastinya juga banyak perbedaan, tapi perbedaan itu kadang indah bila dinikmati dan dibarengi oleh kata maklum dan kasih sayang.
Tapi perbedaan yang sangat besar bisa juga jadi batu sandungan, jangan maksa untuk terus berlanjut kehubungan serius bila perbedaan itu sangat besar.
Bisa seh jalan, tapi salah satu bakalan jadi tekanan bathin dan salah satu jadi makin arogan.
Yang bagus seh, perbandingan antara perbedaan dan persamaan itu 60%-40%, mana persentage yang besar itu tergantung kadar kita bisa seberapa kuat menerima perbedaan...


Moga moga tulisan ini jadi perenungan temens semua..

No comments:

Post a Comment